Mau kemana setelah lulus SMA, SMK dan Kuliah ?
FASE PERTAMA
Sejarah telah banyak mencatat bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang mempunyai tujuan hidup di masa depan dan membuat langkahlangkah perencanaan untuk dapat mencapai tujuan hidupnya atau orang-orang yang memiliki harapan. Individu yang tidak mempunyai harapan atau tujuan
hidup beserta perencanaannya akan merasa bingung dan hanya mengikuti arus kehidupan. Dalam kenyataannya, tidak sedikit individu yang seolah membiarkan kehidupannya berjalan seperti air mengalir. Individu berprinsip bahwa hidup
harus dijalani sebagaimana adanya. Memikirkan masa depan dan membuat perencanan pencapaian bukan menjadi suatu hal yang diprioritaskan. Di sisi lain, era globalisasi menuntut individu untuk dapat menjadi individu yang berprestasi, kompeten, dan mampu bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat tidak terkecuali mahasiswa.
Mahasiswa yang berada pada fase dewasa awal mempunyai tugas perkembangan yang harus dilalui yaitu mendapatkan pekerjaan atau mulai bekerja, memilih teman hidup, belajar hidup bersama suami atau istri membentuk suatu keluarga, mengelola rumah tangga dan lain sebagainya. Dari berbagai tugas perkembangan yang harus dilalui mahasiswa, salah satunya yang merupakan tugas yang paling penting bagi mahasiswa untuk kehidupan masa depan dan untuk melanjutkan ke tugas perkembangan selanjutnya adalah mendapatkan pekerjaan. Hal ini menjadi penting karena mendapatkan pekerjaan adalah persiapan awal
bagi mahasiswa untuk mandiri secara ekonomi dan untuk mencapai kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya sudah memiliki perencanaan terkait dengan harapan yang ingin dicapai di masa yang akan datang
FASE TERAKHIR
Memperoleh ijazah perguruan tinggi dengan gelar akademik yang menyertainya merupakan ujung bagi seorang mahasiswa dari rangkaian perjalanan akademik di dunia akademik.
Merayakan keberhasilan perjuangan akademik patut dirayakan dengan penuh rasa syukur, suka cita dan meriah. Bagaimanapun, ia berhasil melewati salah satu dari banyak fase akademik yang menemaninya dalam perjalanan ke universitas.
Meski harus diakui bahwa jenjang sarjana bukanlah perhentian terakhir dari perjalanan akademik yang bersangkutan, melainkan babak baru dalam perjalanan menuju kehidupan nyata mata kuliah, yang tentunya berbeda dengan dunia kampus. Berkaitan dengan perkuliahan, tentunya kamu akan mencari pekerjaan setelah lulus, terutama pekerjaan kantoran. Pengangguran mungkin adalah kata yang paling menyakitkan bagi para peneliti.
Peneliti mencoba melamar pekerjaan kesana kemari dengan gelar sarjana hanya untuk melampirkan status PNS atau PNS. Tapi banyak yang menganggur karena tidak bisa mendapatkan "pekerjaan kantoran". Universitas tentu bukan untuk bekerja, tapi kuliah tentu untuk mengejar ilmu. Namun, pekerjaan tidak harus terikat dengan gelar.
Para peneliti mencoba untuk mendapatkan "pekerjaan kantoran" bahkan jika mereka tidak sesuai dengan gelarnya, dalam hal ini pekerjaan mereka nantinya tidak menghasilkan produktivitas yang signifikan dan efisiensi mereka terus memburuk.
Secara kolektif, lulusan tidak lagi mencari pekerjaan, melainkan "menciptakan" lapangan kerja dimana lulusan dapat membantu mengurangi pengangguran daripada menambah pengangguran. Namun Anda tidak boleh salah mengartikannya jika Anda memiliki kesempatan untuk menjadi seorang karyawan atau PNS setelah menyelesaikan studi Anda.
Bagi sebagian orang, kelulusan seringkali menjadi ironi yang menimbulkan rasa bangga sekaligus takut. Bangga karena telah mencapai tujuan belajar dengan baik dan sempurna, namun seringkali menimbulkan rasa takut karena ada ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan setelah lulus.
Kecemasan, kebingungan, ketidakamanan dan ketidakpastian terutama disebabkan oleh ketidaksiapan beberapa lulusan perguruan tinggi untuk babak baru dalam hidup mereka setelah lulus. Selain itu, bisa juga karena kurangnya visi, motivasi dan kepercayaan diri dalam mengejar kompetensi dalam dunia kerja dan masyarakat pada umumnya