Jenis error di pemrograman apa saja?

 Jenis error di pemrograman apa saja?

Error dalam pemrograman adalah kesalahan atau ketidaksesuaian dalam kode komputer yang mencegah program berfungsi dengan benar. Ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti sintaksis yang salah, penggunaan variabel yang tidak dideklarasikan, atau logika program yang tidak tepat. Pada dasarnya, error adalah sinyal dari komputer bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam kode yang ditulis, dan perlu diperbaiki agar program dapat berjalan dengan lancar. Jadi, jangan takut jika melihat pesan error; itu adalah bagian alami dari proses pengembangan perangkat lunak!


Cara menghindari error pemrograman




Error dalam pemrograman juga dikatakan sebuah kesalahan yang menyebabkan program tidak berjalan sebagaimana mestinya. Error ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kesalahan penulisan kode, kesalahan logika, hingga kesalahan sistem.


Apa saja penyebab program error?

Program bisa mengalami error karena berbagai alasan. Beberapa penyebab umumnya melibatkan:

1. Sintaksis yang Salah: Kesalahan dalam penulisan kode, seperti kesalahan ejaan, tanda kurung yang tidak seimbang, atau kesalahan sintaksis lainnya.

2. Penggunaan Variabel yang Tidak Dideklarasikan: Jika Anda menggunakan variabel tanpa mendeklarasikannya terlebih dahulu, itu bisa menyebabkan error.

3. Logika Program yang Tidak Tepat: Kesalahan dalam pemahaman logika program dapat menghasilkan output yang tidak diinginkan atau program yang tidak berjalan dengan benar.

4. Input yang Tidak Valid: Jika program Anda bergantung pada input pengguna, input yang tidak sesuai dengan yang diharapkan bisa menyebabkan error.

5. Ketergantungan Modul atau Pustaka yang Hilang atau Tidak Cocok Versinya: Jika program menggunakan modul atau pustaka eksternal, masalah dengan modul tersebut atau versinya dapat menyebabkan error.

6. Kesalahan Pemrograman dan Logika Bisnis: Terkadang, kesalahan simpel atau kesalahan dalam memahami logika bisnis yang sebenarnya bisa menjadi penyebab error.

7. Memori dan Kapasitas yang Terlampaui: Jika program menggunakan terlalu banyak memori atau mencoba mengakses sumber daya yang tidak mencukupi, itu bisa menyebabkan error.

8. Koneksi Jaringan: Jika program tergantung pada koneksi jaringan dan koneksi terputus atau lambat, itu bisa menyebabkan error.



Penyebab program error dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu human error dan system error.

Human error adalah kesalahan yang dilakukan oleh programmer dalam menulis kode program. Kesalahan ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:

 • Kurang memahami aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan.

 • Kesalahan pengetikan atau penulisan kode.

 • Kesalahan logika dalam program.

 • Kesalahan dalam memahami masalah yang ingin diselesaikan.

 • Kesalahan dalam menerapkan algoritma untuk menyelesaikan masalah tersebut.

System error adalah kesalahan yang terjadi pada sistem komputer tempat program dijalankan. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

 • Kesalahan pada perangkat keras komputer.

 • Kesalahan pada sistem operasi atau perangkat lunak lainnya.

 • Kesalahan pada sumber daya sistem, seperti memori atau CPU.

Berikut adalah beberapa contoh penyebab program error yang lebih spesifik:

 • Syntax error adalah kesalahan penulisan kode yang tidak sesuai dengan aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan. Syntax error biasanya terjadi karena programmer salah memasukkan angka, kata, atau tanda baca.

 • Logical error adalah kesalahan logika dalam program. Logical error biasanya terjadi karena programmer salah memahami masalah yang ingin diselesaikan, atau salah menerapkan algoritma untuk menyelesaikan masalah tersebut.

 • Runtime error adalah kesalahan yang terjadi saat program sedang berjalan. Runtime error biasanya disebabkan oleh kesalahan input, kesalahan perhitungan, atau kesalahan dalam mengakses sumber daya sistem.

 • Semantic error adalah kesalahan makna dalam program. Semantic error biasanya terjadi karena programmer salah menggunakan fungsi, variabel, atau konstanta.

System error adalah kesalahan yang terjadi pada sistem komputer tempat program dijalankan. System error dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
 • Kesalahan pada perangkat keras komputer, seperti kerusakan hard disk atau RAM.

 • Kesalahan pada sistem operasi atau perangkat lunak lainnya, seperti kesalahan driver atau konflik perangkat lunak.

 • Kesalahan pada sumber daya sistem, seperti memori atau CPU yang tidak mencukupi.

Untuk menghindari program error, programmer dapat melakukan berbagai upaya, seperti:

 • Pahami aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan.
 • Gunakan alat bantu pemrograman untuk memeriksa syntax program.
 • Lakukan pengujian program secara menyeluruh.
 • Gunakan komentar untuk menjelaskan maksud kode.
 • Tanyakan kepada orang lain untuk membantu menemukan error.

Dengan memahami penyebab program error dan melakukan upaya untuk menghindarinya, programmer dapat mengurangi kemungkinan terjadinya error dalam program.

Jenis error di pemrograman apa saja?

Ada beberapa jenis error yang umumnya terjadi dalam pemrograman, dan mereka dapat dibagi menjadi beberapa kategori utama:

1. Error Sintaksis (Syntax Error): Terjadi ketika aturan sintaksis bahasa pemrograman dilanggar. Ini mungkin disebabkan oleh penulisan kode yang salah, tanda kurung yang tidak seimbang, atau kesalahan sintaksis lainnya.

2. Error Runtime (Runtime Error): Terjadi saat program sedang dijalankan dan terjadi kesalahan yang tidak dapat diidentifikasi pada tahap kompilasi. Ini dapat mencakup pembagian dengan nol, pengaksesan indeks array di luar batas, atau penggunaan variabel yang tidak dideklarasikan.

3. Error Logika (Logic Error): Ini terjadi ketika logika program tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan. Program dapat berjalan tanpa menyebabkan error, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan.

4. Error Pustaka (Library Error): Terjadi jika ada masalah dengan pustaka atau modul yang digunakan oleh program. Ini bisa termasuk pustaka yang hilang, tidak cocok versinya, atau penggunaan pustaka yang tidak benar.

5. Error Kompilasi (Compilation Error): Terjadi selama proses kompilasi ketika compiler menemukan kesalahan dalam kode. Sebelum program dijalankan, semua kesalahan kompilasi harus diperbaiki.

6. Error Log (Log Error): Kesalahan yang tercatat dalam log selama eksekusi program. Ini sering digunakan untuk debugging dan memahami perilaku program.

7. Error Pembagian oleh Nol (Division by Zero): Terjadi ketika program mencoba membagi suatu nilai dengan nol, yang matematis tidak terdefinisi.

8. Error Tautan (Linker Error): Terjadi selama proses penyambungan (linking) ketika ada masalah dengan pustaka atau modul yang dihubungkan ke program.


Berikut adalah beberapa jenis error yang umum terjadi dalam pemrograman, berdasarkan kategorinya:

Human error

 • Syntax error adalah kesalahan penulisan kode yang tidak sesuai dengan aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan. Syntax error biasanya terjadi karena programmer salah memasukkan angka, kata, atau tanda baca.

 • Logical error adalah kesalahan logika dalam program. Logical error biasanya terjadi karena programmer salah memahami masalah yang ingin diselesaikan, atau salah menerapkan algoritma untuk menyelesaikan masalah tersebut.

System error

 • Runtime error adalah kesalahan yang terjadi saat program sedang berjalan. Runtime error biasanya disebabkan oleh kesalahan input, kesalahan perhitungan, atau kesalahan dalam mengakses sumber daya sistem.

 • System error adalah kesalahan yang terjadi pada sistem komputer tempat program dijalankan. System error dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Kesalahan pada perangkat keras komputer, seperti kerusakan hard disk atau RAM.

 • Kesalahan pada sistem operasi atau perangkat lunak lainnya, seperti kesalahan driver atau konflik perangkat lunak.
Kesalahan pada sumber daya sistem, seperti memori atau CPU yang tidak mencukupi.

Selain jenis-jenis error yang umum terjadi di atas, ada beberapa jenis error lain yang juga dapat terjadi dalam pemrograman, seperti:

 • Semantic error adalah kesalahan makna dalam program. Semantic error biasanya terjadi karena programmer salah menggunakan fungsi, variabel, atau konstanta.

 • Logical fallacy adalah kesalahan logika yang tidak menyebabkan program berhenti, tetapi menghasilkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Performance error adalah kesalahan yang menyebabkan program berjalan dengan lambat atau tidak efisien.

 • Security error adalah kesalahan yang dapat menyebabkan program rentan terhadap serangan keamanan.

 • Error dalam pemrograman dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari program tidak dapat berjalan sama sekali, hingga program berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengatasi error dalam pemrograman, programmer harus melakukan debugging, yaitu proses menemukan dan memperbaiki error dalam program.

Bagaimana cara menghindari Error dalam Pemrograman?

Error dalam pemrograman adalah sebuah kesalahan yang menyebabkan program tidak berjalan sebagaimana mestinya. Error ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kesalahan penulisan kode, kesalahan logika, hingga kesalahan sistem.

Untuk menghindari error dalam pemrograman, programmer dapat melakukan berbagai upaya, seperti:

 • Pahami aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan.

 • Gunakan alat bantu pemrograman untuk memeriksa syntax program.

 • Lakukan pengujian program secara menyeluruh.

 • Gunakan komentar untuk menjelaskan maksud kode.

 • Tanyakan kepada orang lain untuk membantu menemukan error.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing upaya tersebut:

 1. Pahami aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan.

Aturan tata bahasa bahasa pemrograman menentukan bagaimana kode program harus ditulis agar dapat dijalankan. Jika kode program tidak sesuai dengan aturan tata bahasa, maka program akan menghasilkan error. Oleh karena itu, penting bagi programmer untuk memahami aturan tata bahasa bahasa pemrograman yang digunakan.

2. Gunakan alat bantu pemrograman untuk memeriksa syntax program.

Alat bantu pemrograman dapat membantu programmer untuk memeriksa syntax program secara otomatis. Alat bantu ini dapat membantu programmer untuk menemukan kesalahan penulisan kode yang dapat menyebabkan error.

3. Lakukan pengujian program secara menyeluruh.

Pengujian program adalah proses menjalankan program dengan berbagai input dan kondisi untuk memastikan bahwa program berfungsi dengan benar. Pengujian yang menyeluruh dapat membantu programmer untuk menemukan error yang tidak dapat dideteksi oleh alat bantu pemrograman.

4. Gunakan komentar untuk menjelaskan maksud kode.

Komentar adalah teks yang dapat ditambahkan ke kode program untuk menjelaskan maksud kode tersebut. Komentar dapat membantu programmer untuk memahami kode programnya sendiri, sehingga dapat lebih mudah menemukan error.

5. Tanyakan kepada orang lain untuk membantu menemukan error.

Jika programmer mengalami kesulitan dalam menemukan error, maka dapat meminta bantuan kepada orang lain yang lebih berpengalaman. Orang lain yang lebih berpengalaman mungkin dapat melihat error yang tidak dapat dilihat oleh programmer.