Reksadana : Pengertian, risiko, jenis serta cara kerja investasi reksadana

 Reksadana

apa itu reksadana 


Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Portofolio efek tersebut merupakan kumpulan dari berbagai jenis efek, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.

Dengan membeli unit penyertaan reksadana, investor telah mempercayakan uangnya kepada manajer investasi untuk mengelolanya. Manajer investasi akan mengelola portofolio efek tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai investasi bagi investor.


Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi yang populer di Indonesia. Hal ini dikarenakan reksadana menawarkan beberapa keunggulan, yaitu:

 • Fleksibilitas: Reksadana dapat dibeli dan dijual dengan mudah, kapan saja dan di mana saja.

 • Kemudahan: Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang profesional, sehingga investor tidak perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman khusus untuk berinvestasi.

 • Diversifikasi: Reksadana dapat diinvestasikan dalam berbagai jenis efek, sehingga dapat membantu mengurangi risiko investasi.



Risiko dari investasi reksadana yaitu :

 • Risiko pasar: Nilai investasi reksadana dapat naik dan turun sesuai dengan kondisi pasar.

 • Risiko manajer investasi: Kinerja reksadana dipengaruhi oleh kinerja manajer investasi.
 
Risiko biaya: Reksadana memiliki biaya-biaya tertentu, seperti biaya pembelian, biaya penjualan, dan biaya pengelolaan.

Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami risiko-risiko tersebut sebelum berinvestasi reksadana.


Jenis Reksadana yang tersedia di indonesia :

  • Reksadana saham: Reksadana yang mayoritas portofolionya diinvestasikan dalam saham. Reksadana saham memiliki potensi keuntungan yang tinggi, namun juga memiliki risiko yang tinggi.

 • Reksadana obligasi: Reksadana yang mayoritas portofolionya diinvestasikan dalam obligasi. Reksadana obligasi memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah dibandingkan reksadana saham, namun memiliki risiko yang lebih rendah pula.

 • Reksadana pasar uang: Reksadana yang mayoritas portofolionya diinvestasikan dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, surat berharga negara, dan surat berharga bank. Reksadana pasar uang memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah dibandingkan reksadana saham dan obligasi, namun memiliki risiko yang paling rendah pula.

 • Reksadana campuran: Reksadana yang portofolionya terdiri dari berbagai jenis efek, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Reksadana campuran memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berada di antara reksadana saham dan obligasi.

Investor dapat memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko investasinya.

Cara Kerja investasi Reksadana : 


Cara kerja reksadana secara umum adalah sebagai berikut:

1. Investor melakukan pembelian unit penyertaan reksadana

Investor dapat membeli unit penyertaan reksadana melalui agen penjual reksadana, seperti bank, perusahaan sekuritas, atau agen penjual reksadana online. Investor dapat melakukan pembelian unit penyertaan reksadana dengan minimal pembelian yang telah ditetapkan oleh manajer investasi.

2. Manajer investasi mengelola portofolio efek

Setelah investor melakukan pembelian unit penyertaan reksadana, manajer investasi akan mengelola portofolio efek sesuai dengan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. Manajer investasi akan melakukan analisis pasar untuk menentukan jenis efek yang akan diinvestasikan.

3. Investor menerima hasil investasi

Manajer investasi akan menjual efek-efek yang telah diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut akan dibagikan kepada investor sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang dimiliki.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai cara kerja reksadana:

1. Investor melakukan pembelian unit penyertaan reksadana

Saat investor melakukan pembelian unit penyertaan reksadana, investor akan menyerahkan uang kepada agen penjual reksadana. Agen penjual reksadana akan memotong biaya pembelian unit penyertaan reksadana, kemudian menyerahkan uang tersebut kepada manajer investasi.

2. Manajer investasi mengelola portofolio efek

Manajer investasi akan mengelola portofolio efek sesuai dengan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. Kebijakan investasi ini akan menentukan jenis efek yang akan diinvestasikan, seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang.

Dalam mengelola portofolio efek, manajer investasi akan melakukan analisis pasar untuk menentukan efek-efek yang memiliki potensi keuntungan yang tinggi. Manajer investasi juga akan melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko investasi.

3. Investor menerima hasil investasi

Manajer investasi akan menjual efek-efek yang telah diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut akan dibagikan kepada investor sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang dimiliki.

Investor dapat menjual unit penyertaan reksadananya kapan saja melalui agen penjual reksadana. Saat investor menjual unit penyertaan reksadananya, investor akan menerima uang hasil penjualan dikurangi biaya penjualan unit penyertaan reksadana.


Apakah reksadana bisa dicairkan ke rekening ?

Ya, reksadana bisa dicairkan kapan saja. Investor dapat menjual unit penyertaan reksadananya melalui agen penjual reksadana. Saat investor menjual unit penyertaan reksadananya, investor akan menerima uang hasil penjualan dikurangi biaya penjualan unit penyertaan reksadana.

Waktu pencairan reksadana umumnya adalah T+2, yaitu dua hari kerja setelah penjualan unit penyertaan reksadana. Namun, ada beberapa reksadana yang memiliki waktu pencairan lebih lama, yaitu T+3 atau T+7.

Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami ketentuan pencairan reksadana sebelum berinvestasi.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan investor saat mencairkan reksadana:

 • Biaya penjualan: Reksadana memiliki biaya penjualan unit penyertaan reksadana. Biaya penjualan ini biasanya berkisar antara 0,1% hingga 1,5% dari nilai penjualan.

 • Jumlah pencairan: Investor dapat mencairkan reksadana dalam jumlah berapapun. Namun, ada beberapa reksadana yang memiliki ketentuan minimal pencairan.

 • Pajak: Investor akan dikenakan pajak atas keuntungan dari hasil investasi reksadana. Pajak ini sebesar 15% dari keuntungan, dipotong oleh agen penjual reksadana.

Dengan memahami ketentuan pencairan reksadana, investor dapat mencairkan reksadananya dengan lebih mudah dan lancar.


Kekurangan Reksadana apa saja ? 

Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang populer di Indonesia. Hal ini dikarenakan reksadana menawarkan beberapa keunggulan, seperti fleksibilitas, kemudahan, dan diversifikasi. Namun, reksadana juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

 • Risiko pasar: Nilai investasi reksadana dapat naik dan turun sesuai dengan kondisi pasar. Risiko ini merupakan risiko yang paling umum terjadi dalam investasi reksadana.

 • Risiko manajer investasi: Kinerja reksadana dipengaruhi oleh kinerja manajer investasi. Jika manajer investasi tidak mampu mengelola portofolio efek dengan baik, maka nilai investasi reksadana dapat turun.

 • Risiko biaya: Reksadana memiliki biaya-biaya tertentu, seperti biaya pembelian, biaya penjualan, dan biaya pengelolaan. Biaya-biaya ini dapat mengurangi keuntungan investasi reksadana.


Baca Juga :

 ◉ Pengertian saham : Jenis-Jenis, cara membeli, cara kerja, keuntungan serta risiko investasi saham

 ◉ Metode Jual saham yang populer hasilkan cuan


Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kekurangan reksadana:

Risiko pasar

Nilai investasi reksadana dapat naik dan turun sesuai dengan kondisi pasar. Hal ini dikarenakan reksadana berinvestasi dalam berbagai jenis efek, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Nilai efek-efek tersebut dapat naik dan turun sesuai dengan kondisi pasar.

Jika kondisi pasar sedang baik, maka nilai investasi reksadana akan naik. Namun, jika kondisi pasar sedang buruk, maka nilai investasi reksadana akan turun.


Risiko manajer investasi

Kinerja reksadana dipengaruhi oleh kinerja manajer investasi. Manajer investasi bertanggung jawab untuk mengelola portofolio efek reksadana. Jika manajer investasi mampu mengelola portofolio efek dengan baik, maka nilai investasi reksadana akan naik.

Namun, jika manajer investasi tidak mampu mengelola portofolio efek dengan baik, maka nilai investasi reksadana dapat turun.


Risiko biaya

Reksadana memiliki biaya-biaya tertentu, seperti biaya pembelian, biaya penjualan, dan biaya pengelolaan. Biaya-biaya ini dapat mengurangi keuntungan investasi reksadana.

Biaya pembelian adalah biaya yang dikenakan saat investor membeli unit penyertaan reksadana. Biaya penjualan adalah biaya yang dikenakan saat investor menjual unit penyertaan reksadana. Biaya pengelolaan adalah biaya yang dikenakan secara rutin untuk mengelola portofolio efek.

Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami risiko-risiko reksadana sebelum berinvestasi reksadana.