Pengertian saham : Jenis-Jenis, cara membeli, cara kerja, keuntungan serta risiko investasi saham

 Saham

Pengertian Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan usaha atas suatu perusahaan. Saham juga disebut sebagai tanda penyertaan modal. Pemegang saham memiliki hak atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

 ◉ Saham biasa: Saham biasa memberikan hak kepada pemegangnya untuk mendapatkan dividen (bagian dari keuntungan perusahaan) dan hak suara dalam RUPS.

 ◉ Saham preferen: Saham preferen memberikan hak kepada pemegangnya untuk mendapatkan dividen dengan prioritas lebih tinggi daripada pemegang saham biasa, tetapi tidak memiliki hak suara dalam RUPS.



Jenis- Jenis Saham

 ◉ Blue chip stocks: Saham dari perusahaan yang memiliki reputasi dan kinerja keuangan yang baik.

 ◉ Income stocks: Saham yang memberikan dividen yang stabil dan tinggi.

 ◉ Growth stocks: Saham dari perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan dan laba yang tinggi.

 ◉ Speculative stocks: Saham yang memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi.

 ◉ Counter cyclical stocks: Saham dari perusahaan yang kinerjanya tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang buruk.


Investasi saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer. Namun, perlu diingat bahwa investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi saham, perlu dilakukan analisis yang mendalam terhadap perusahaan yang akan diinvestasikan.

hal yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi saham:

 ◉ Tujuan investasi: Apakah Anda ingin berinvestasi untuk jangka pendek atau jangka panjang?

 ◉ Risiko yang dapat Anda toleransi: Seberapa besar risiko yang Anda dapat terima dalam investasi saham?

 ◉ Kemampuan Anda untuk memantau investasi: Apakah Anda memiliki waktu dan pengetahuan untuk memantau investasi saham Anda?


Baca Juga :




Cara membeli saham yang benar :


1. Pilih perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas adalah perantara yang mempertemukan penjual dan pembeli saham. Ada banyak perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia, pilihlah perusahaan sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Buka rekening dana nasabah (RDN). RDN adalah rekening yang digunakan untuk menyimpan dana untuk membeli dan menjual saham. Anda dapat membuka RDN di perusahaan sekuritas yang Anda pilih.

3. Teliti saham yang ingin Anda beli. Sebelum membeli saham, penting untuk meneliti perusahaan yang sahamnya ingin Anda beli. Perhatikan kinerja keuangan perusahaan, prospek bisnisnya, dan risikonya.

4. Tentukan berapa banyak saham yang akan Anda beli. Jumlah saham yang ingin Anda beli tergantung pada tujuan investasi Anda dan dana yang Anda miliki.

5. Lakukan pembelian saham. Anda dapat melakukan pembelian saham melalui aplikasi trading yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.



Cara kerja saham adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang ingin menjual sahamnya akan menerbitkan saham tersebut di Bursa Efek.

2. Investor yang ingin membeli saham akan melakukan pemesanan saham melalui perusahaan sekuritas.

3. Perusahaan sekuritas akan mempertemukan penjual dan pembeli saham di Bursa Efek.

4. Jika ada kesepakatan harga, maka transaksi jual-beli saham akan dilakukan.

5. Investor yang membeli saham akan menjadi pemilik perusahaan yang sahamnya mereka beli.

6. Investor dapat menjual saham mereka kembali di Bursa Efek jika mereka ingin mendapatkan keuntungan.

Harga saham ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu permintaan dan penawaran. Jika banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga saham akan naik. Sebaliknya, jika banyak investor yang ingin menjual saham, maka harga saham akan turun.


Keuntungan dari investasi saham : 

 ◉ Investor dapat mendapatkan dividen dari perusahaan yang sahamnya mereka beli.

 ◉ Investor dapat mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli saham.

 ◉ Investor dapat memiliki kepemilikan di perusahaan yang sahamnya mereka beli.


Risiko dari investasi saham adalah:

 ◉ Harga saham bisa turun, sehingga investor bisa mengalami kerugian.

 ◉ Investor bisa kehilangan seluruh modalnya jika perusahaan yang sahamnya mereka beli bangkrut.

 ◉ Investasi saham membutuhkan waktu dan pengetahuan yang cukup.


Investasi saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer. Namun, perlu diingat bahwa investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi saham, perlu dilakukan analisis yang mendalam terhadap perusahaan yang akan diinvestasikan.


Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat mulai berinvestasi saham. Namun, perlu diingat bahwa investasi saham adalah aktivitas yang berisiko. Oleh karena itu, selalu lakukan analisis yang mendalam dan konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum berinvestasi saham.

Semoga informasi ini bermanfaat