Ternak puyuh



Burung puyuh adalah sekelompok burung berukuran menengah dalam superfamili Phasianoidea. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang kecil dan gemuk, dengan kaki yang pendek. Burung puyuh tersebar di seluruh dunia, kecuali di Antartika.

Karakteristik burung puyuh antara lain:

 • Ukuran tubuh kecil dan gemuk, dengan panjang tubuh sekitar 15-25 cm.

 • Kaki yang pendek.

 • Paruh yang pendek dan kuat.

 • Bulu yang berwarna cokelat atau abu-abu dengan pola loreng.

 • Lubang hidung yang berada di pangkal paruh.

Burung puyuh adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan, termasuk biji-bijian, serangga, dan tanaman lainnya. Burung puyuh liar hidup di habitat yang beragam, mulai dari padang rumput, hutan, hingga gurun.

Burung puyuh juga merupakan hewan unggas yang dibudidayakan. Burung puyuh budidaya diternakkan untuk diambil telurnya, dagingnya, dan bulunya.

Berikut adalah beberapa jenis burung puyuh yang umum ditemukan:

 • Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica)

 • Puyuh Biasa (Coturnix coturnix)

 • Puyuh Gonggong (Arborophila javanica)

 • Puyuh Batu (Turnix sylvatica)

Di Indonesia, burung puyuh yang paling umum ditemukan adalah puyuh Jepang. Puyuh Jepang merupakan jenis burung puyuh yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.


Keunggulan ternak burung puyuh

Ternak burung puyuh memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

 • Modal awal yang relatif kecil. Modal awal untuk ternak burung puyuh skala rumah tangga relatif kecil, sekitar Rp 10-20 juta. Modal tersebut digunakan untuk pembelian bibit, kandang, dan pakan.

 • Biaya perawatan yang relatif rendah. Biaya perawatan ternak burung puyuh relatif rendah. Burung puyuh tidak membutuhkan lahan yang luas dan perawatan yang intensif.

 • Produktivitas yang tinggi. Burung puyuh petelur dapat menghasilkan telur sekitar 200-250 butir per tahun.

 • Masa panen yang singkat. Burung puyuh petelur dapat mulai bertelur pada umur 6-7 minggu.

 • Permintaan pasar yang tinggi. Permintaan telur dan daging burung puyuh di Indonesia cukup tinggi.

• Modal awal yang relatif kecil. Untuk memulai usaha ternak burung puyuh, modal awal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Hal ini karena ukuran kandang dan 

• jumlah bibit yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.

• Biaya perawatan yang relatif murah. Burung puyuh tidak membutuhkan banyak perawatan. Mereka dapat hidup di kandang yang sederhana dan tidak memerlukan banyak pakan.

• Pangsa pasar yang luas. Telur puyuh dan daging puyuh memiliki pangsa pasar yang luas. Keduanya dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

• Waktu panen yang relatif singkat. Puyuh mulai bertelur pada umur 4-5 minggu. Masa produksi puyuh petelur adalah sekitar 1,5 tahun.


Manfaat ternak burung puyuh


 • Penghasilan yang menjanjikan. Ternak burung puyuh dapat menjadi usaha yang menjanjikan. Dengan modal yang relatif kecil, peternak bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar.

 • Peluang pasar yang luas. Telur dan daging burung puyuh dapat dipasarkan di berbagai segmen pasar, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern.

Keragaman produk. Selain telur dan daging, burung puyuh juga menghasilkan bulu yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kerajinan tangan dan hiasan

 • Nilai ekonomis yang tinggi. Telur puyuh memiliki nilai ekonomis yang tinggi, yaitu sekitar Rp 2.000-Rp 2.500 per butir. Daging puyuh juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, yaitu sekitar Rp 50.000-Rp 70.000 per kilogram.

 • Potensi pasar yang besar. Permintaan telur puyuh dan daging puyuh terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini karena telur puyuh dan daging puyuh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

 • Bisnis yang menjanjikan. Budidaya burung puyuh dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Dengan modal yang relatif kecil, Anda dapat menghasilkan keuntungan yang besar.


Baca Juga : Cara membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar


kandang burung puyuh petelur

Kandang burung puyuh petelur adalah tempat tinggal burung puyuh yang diternakkan untuk diambil telurnya. Kandang burung puyuh petelur harus memenuhi persyaratan berikut:



 • Ukuran kandang

Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah burung puyuh yang akan diternakkan. Kandang untuk 100 ekor burung puyuh petelur berukuran sekitar 4 x 4 x 2 meter. 

 • Ventilasi

Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga sirkulasi udara. Ventilasi dapat berupa lubang-lubang kecil di dinding kandang atau jendela.

 • Alas kandang

Alas kandang harus mudah dibersihkan dan tidak mudah basah. Alas kandang dapat berupa sekam, serbuk gergaji, atau jerami.

 • Tempat bertelur

Kandang harus memiliki tempat bertelur yang terpisah dari tempat istirahat. Tempat bertelur dapat dibuat dari kotak kayu atau plastik.

 • Tempat istirahat

Kandang harus memiliki tempat istirahat yang nyaman dan aman. Tempat istirahat dapat dibuat dari rak-rak kayu atau bambu.

Jenis kandang burung puyuh petelur


Ada dua jenis kandang burung puyuh petelur, yaitu:

 • Kandang litter

Kandang litter adalah kandang yang menggunakan alas berupa sekam, serbuk gergaji, atau jerami. Kandang litter lebih murah dan mudah dibuat, tetapi lebih sulit dibersihkan.

 • Kandang baterai

Kandang baterai adalah kandang yang menggunakan rak-rak untuk tempat istirahat burung puyuh. Kandang baterai lebih mahal dan sulit dibuat, tetapi lebih mudah dibersihkan.

 • Pemilihan kandang burung puyuh petelur

Pemilihan kandang burung puyuh petelur harus disesuaikan dengan skala usaha dan budget yang tersedia. Untuk usaha skala kecil, kandang litter dapat menjadi pilihan yang tepat. Untuk usaha skala besar, kandang baterai dapat menjadi pilihan yang lebih baik.


Baca Juga : Cara membuat makalah penelitian yang baik dan benar


ternak burung puyuh

Berikut adalah langkah-langkah dalam ternak burung puyuh:


1. Persiapan kandang

Kandang adalah tempat tinggal burung puyuh. Kandang harus memenuhi persyaratan berikut:


• Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah burung puyuh yang akan diternakkan.

• Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga sirkulasi udara.

• Kandang harus memiliki alas yang mudah dibersihkan.

• Kandang harus memiliki tempat bertelur yang terpisah dari tempat istirahat.

• Pemilihan bibit

• Bibit burung puyuh yang baik adalah bibit yang sehat dan berasal dari peternak yang terpercaya. Bibit puyuh dapat diperoleh dari peternak lokal atau impor.


2. Pakan

Pakan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya burung puyuh. Pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang. Pakan burung puyuh dapat dibeli dari pabrikan atau dibuat sendiri.


3. Perawatan

Burung puyuh membutuhkan perawatan yang sederhana. Perawatan yang perlu dilakukan antara lain:


• Pemberian pakan dan air minum secara teratur.

• Pembersihan kandang secara rutin.

• Penanganan penyakit.


4. Panen

Puyuh mulai bertelur pada umur 4-5 minggu. Masa produksi puyuh petelur adalah sekitar 1,5 tahun. Telur puyuh dapat dipanen setiap hari.


Berikut adalah beberapa tips untuk ternak burung puyuh yang sukses:

• Pilihlah lokasi kandang yang tepat, yaitu di tempat yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

• Jagalah kebersihan kandang secara rutin untuk mencegah penyakit.

• Berikan pakan dan air minum yang bersih dan berkualitas.

• Pisahkan burung puyuh yang sakit dari burung puyuh yang sehat.


Budidaya burung puyuh


Budidaya burung puyuh adalah kegiatan beternak burung puyuh untuk diambil telur, daging, atau bulunya. Burung puyuh memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

 • Modal awal yang relatif kecil. Untuk memulai usaha ternak burung puyuh, modal awal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Hal ini karena ukuran kandang dan 

 •  jumlah bibit yang dibutuhkan tidak terlalu banyak.

 •  Biaya perawatan yang relatif murah. Burung puyuh tidak membutuhkan banyak perawatan. Mereka dapat hidup di kandang yang sederhana dan tidak memerlukan banyak pakan.

 •  Pangsa pasar yang luas. Telur puyuh dan daging puyuh memiliki pangsa pasar yang luas. Keduanya dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

 •  Waktu panen yang relatif singkat. Puyuh mulai bertelur pada umur 4-5 minggu. Masa produksi puyuh petelur adalah sekitar 1,5 tahun.


Biaya budidaya burung puyuh tergantung pada skala usaha yang dijalankan. Secara umum, biaya budidaya burung puyuh dapat dibagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

 •  Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan secara rutin, terlepas dari jumlah burung puyuh yang diternakkan. Biaya tetap meliputi biaya kandang, peralatan, dan tenaga kerja.

 •  Biaya variabel adalah biaya yang tergantung pada jumlah burung puyuh yang diternakkan. Biaya variabel meliputi biaya pakan, air minum, dan obat-obatan.

Keuntungan budidaya burung puyuh antara lain:

 •  Nilai ekonomis yang tinggi. Telur puyuh memiliki nilai ekonomis yang tinggi, yaitu sekitar Rp 2.000-Rp 2.500 per butir. Daging puyuh juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, yaitu sekitar Rp 50.000-Rp 70.000 per kilogram.

 •  Potensi pasar yang besar. Permintaan telur puyuh dan daging puyuh terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini karena telur puyuh dan daging puyuh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

 •  Bisnis yang menjanjikan. Budidaya burung puyuh dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Dengan modal yang relatif kecil, Anda dapat menghasilkan keuntungan yang besar